Moskow (ANTARA News) - Ketua Yayasan Nasional Rusia dan Keamanan Umum Internasional, Leonid Shershniev, menilai militer Israel makin lemah ditandai "kemenangan" Hamas di Jalur Gaza, yang berujung pada gencatan senjata.


Dia mengatakan kepada IRNA, Israel membombardir Jalur Gaza dengan semua kekuatan, tetapi bahkan tidak bisa melacak bagian dari rudal yang diluncurkan menembaki kota-kotanya dari Gaza.


Shershiev mengatakan, pasukan Israel takut kekalahan dan kerugian besar terus-menerus, sehingga menolak untuk memasuki Gaza, yang merupakan tanda kegagalan militer Israel.


"Isreal sudah siap meraih kemenangan militer mudah dan brilian untuk digunakan sebagai kredit politik, tetapi setelah menerima rudal pertama dari para komandan militer Gaza mereka merevisi rencana mereka dan mengumumkan hasil revisi itu kepada Perdana Menteri Netanyahu," tambahnya.


Para pengulas mengatakan, serangan-serangan Hamas terhadap kota-kota Israel membuktikan supremasi mereka atas rezim Zionis, karena itu menyerukan gencatan senjata.

Sekalipun Israel memiliki sistem penangkis dan pemusnah serangan udara roket bernama Iron Dome, namun itu belum menjamin sepenuhnya wilayah negara itu aman dari serangan bersenjata dari Jalur Gaza.