Beberapa alasan, kenapa musik indie, punk atau metal sangat laris di bumi tanah air indonesia.
Dahulu di Indonesia, Punk dan metal saling menunjukan dendam yang mendalam. Beberapa acara musik punk selalu dikacaukan para pecinta musik metal, begitu pun sebaliknya. Bahkan jika anda menggunakan atribut dan gaya dari salah satu aliran diatas, maka anda menemui yang namanya kekhawatiran dan serangan.
Pada zaman era Soeharto, Punk sangat didiskminalisasi oleh para pemerintah, karena lyric Punk dan Metal selalu menyinggung kaum atasan, pejabat, menteri, polisi, TNI, ABRI bahkan Presiden. Oleh sebab itu banyak diantara musisi dipenjarakan.
Namun, disamping itu banyak yang masih bertahan dan terus memberi perlawanan lewat karya ataupun seni. Seperti, Marjinal (Taring Babi), Bunga Hitam, Mawar Hitam, Trauma, Purgatory dll dan pada saat ini mereka - mereka lah yang terkenang dan banyak disukai karya - karyanya.
Nah, itu sedikit tentang gambaran punk dan metal secara global pada saat dahulu.
BERIKUT adalah BEBERAPA ALASAN MUSIK KERAS di INDONESIA LARIS MANIS.
1. DUO GENRE BERSATUBagi para balada musik punk dan metal, memang selalu dianggap kecil dan diremehkan status sosialnya di mata masyarakat, banyak kita jumpai para pengamen yang bermode ala Punk, atau Pria berambut panjang yang dianggap sebagai wanita berjenggot.
Semakin banyak mereka di sorot media, semakin besar pula nama punk dan metal, sehingga para tahun 2009, sedikit demi sedikit punk dan metal mulai menemui titik tengah, menyatukan persamaan, prinsip hidup yang sama, sehingga ketika punk dan metal disatukan untuk melangkah, terlihat sebagai 2 komunitas kecil yang sangat besar dan sangat disegani oleh musisi papan atas.
2. PRINSIP NO LABELSejak dahulu, kaum indie selalu mengatakan "kami No LEBEL", kami berkarya bukan untuk terkenal dan mencari kekayaan atau kami anti kemapaman. Prinsip ini sangat melekat di hati mereka, karena kebanyakan mereka bukan dari anak - anak pejabat melainkan orang tuanya hanyalah kaum miskin. Untuk latihan band saja, mereka harus menocek duit dari saku sekolahnya, hingga menabung untuk membuat 1 lagu atau satu project di bandnya. Perjuangan inilah yang paling susah dibayar, beda dengan band mapan dengan face menjual, walaupun lagunya masih dibawah standar, atau skill performance personil yang masih harus banyak belajar.
Oleh karena karya mereka tidak untuk di obligasi kepada pihak label, karena mereka mengerti, label hanya tempat untuk mencari keuntungan dari karya orang lain.
2. POTENSI dan SKILLTak heran jika artis papan atas sangat terkejut dan mengeleng - gelengkan kepala serta mengacungkan jempol kepada musisi indie. Eno netral yang terkenal dengan ahlinya dibidang drum, saat itu mengikuti acara masal dengan mengundang artis papan atas dengan musisi indie lebih dari 1.000 musisi, doi berkata: "Ternyata banyak dari mereka yang lebih sangar dari Gue". saat ditanya tentang acara tersebut. ini menunjukan bahwa memang tak semua band yang terlihat dan terdengar di Tv adalah contoh band yang Full Skill, namun banyak pula musisi tanah air yang memiliki skill diatas rata - rata dari mereka yang selalu dibayar mahal dengan lagu sampahnya, memang tidak semua band, namun kebanyakan mereka yang sedang booming, kaya, sudah merasa terkenal lalu entah kemana, sampai saat ini karyanya menurun atau yang lebih pahit lagi mentok imajinasi.
ini cenderung banyak dilirik dan dicari para pecinta musik yang makin menggila dengan skill individunya, sehingga banyak band - band yang namanya kecil namun namun karyanya bisa kita dengar sampai pelosok - pelosok tanah air seperti Betrayer, marjinal, Superman Is Dead dll.
3. KARYABanyak para penikmat musik yang selalu dijejali lagu cinta, cinta dan cinta, sehingga membuat kesan bahwa lagu atau nyanyian pasti tak jauh dengan kata cinta. Dengan seperti itu dikit demi sedikit mereka mulai mendengarkan lagu tentang kehidupan, pemerintahan, kritikan dll
Anda bisa temui band - band ini tampil di TV dengan Lipsing di pagi hari sampai sore hari, anehnya, mereka tampil LIVE, ada mic, ada drum, ada gitar, ada bass tapi suaranya KASET? apa itu tidak terdengar aneh? Pengecut? Minder? atau Gila? apalagi jika anda lihat gitarisnya, saya malu, musisi indonesia ternyata se bodoh ini, betapa ruginya jika Saya ada di tengah - tengah mereka. Entah kenapa di Indonesia lipsing seperti itu sangat digemari kaum remaja labil.
Berbeda dengan mereka (musisi Indie) yang live secara langsung dengan skill dan potensi mereka, ini sangat membuat para pendengar yang ada didepan mereka terbakar dan terpacu pada musik mereka, dengan seperti ini, para penonton ikut terbawa dengan aksi mereka dipanggung.
4. GAYA HIDUPBagi mereka yang sering disuguhi musik cinta, apalagi dengan artis yang face nya sangat menarik perhatian, mungkin muak dengan itu, apalagi sedang meledaknya K-POP (Boyband atau Girlband), mereka memuja artis kesukaan mereka gak nanggung, apalagi artis impor, tiket dengan harga jutaan pun bisa dibelinya, padahal mereka masih usia sekolah. What The F*ck !! Duit dari manakah dia?
Bagi kaum pria mungkin bilangnya tidak suka, tapi kalo lihat girlband tetap aja dipuji, beda dengan wanita, yang begitu ambisius dan sampai menangis jika tidak lihat langsung artis kesukaan mereka, mungkin ini adalah tanda - tanda hari kiamat.
Bagi penikmat musik yang sejati, ini sudah salah persepsi, mereka lebih mengutamakan fisik dan bukan art. Dengan kasus seperti ini banyak dari mereka yang beralih ke musik yang lebih tajam, keras, dan lebih dewasa.
Ok dech segitu aja dari gua, cape nulisnya euy, kapan - kapan gua sambung lagi.